November 2020, tanpa terasa kurang lebih 9 bulan kita hidup di Tengah Pandemi Virus Covid 19, tak Ada yang menyangka, tahun 2020 menjadi tahun yg paling menegangkan. tak ada satu orang pun, yg siap akan kondisi yg terjadi saat ini, bukan hanya Bali, bukan hanya Indonesia, tapi juga dunia. entah berapa banyak Air Mata, tidak hanya sebatas, bagaimana cara mengatasi Dan Bertahan di tengah Pandemi, bahkan siapa sangka, seseorang yang sebelumnya, hidup dengan penuh sejahtera, berkecukupan Dan mempunyai karir yg cukup baik, tiba-tiba harus berhenti sementara dari pekerjaannya, Dan mulai berfikir mulai mencari peluang, open-minded diri, mengambil keputusan langkah apa yang harus diambil.
ketika kita bicara mengenai Pandemi tak hanya sekedar dari segi Ekonomi, bisa di bilang tahun 2020 Adalah Tahun ujian Untuk segala sektor, jika kita bicara tentang tahun 2020, banyak orang, Dan mungkin kamu salah satu nya, yang sudah mempersiapkan banyak planning di Tahun 2020, tapi apa daya sejak market 2020, satu per satu sekolah - sekolah di Indonesia mulai diliburkan berawal dari 2 minggu belajar di rumah, ternyata kondisi pun makin tidak kondusif, hingga sampai saat ini istilah yg sering kita dengar di tahun ini, school from home, work from home, belajar melalui daring, meeting via zoom and anything, menjadi sebuah pilihan.
Dan sekali lagi kondisi ini pun mengagetkan semua orang, bahkan bisa dibilang banyak yang tidak siap dengan cara belajar via daring khususnya, karena di Indonesia sendiri kegiatan belajar me ngajar pakemnya dilakukan di sekolah, hari berganti hari, minggu berganti minggu, Dan bulan berganti bulan, jika kita terpaku hanya dengan kondisi terpuruk pada saat Pandemi saat ini, Saya rasa terpuruk boleh tapi semangat untuk hidup Dan bertumbuh di Tengah Pandemi itu pilihan yg lebih bijak. Saya rasa, bukan hanya Saya saja yg merasakan open possibility di Tengah Pandemi, karena Pandemi mengajarkan banyak hal baru, banyak hal positive yang secara langsung atau tidak langsung kita rasakan juga di Tengah Pandemi
Saya sendiri pun merasakan begitu banyak hal positive, Saya merasa selama pandemi, begitu banyak peluang yg terbuka di Tengah Pandemi, berawal dari Saya yg tadi nya sedikit pemalu untuk bisa tampil mengisi kelas online Dan menjadi host di kelas online. senang rasa nya Saya bisa di beri Kesempatan untuk bisa mengeksplor diri, belajar lebih lagi Dan di beri Kesempatan oleh smartfren community untuk bisa memandu beberapa kelas online, dan live social media. Dan kegiatan ini pun berawal dari Bulan suci Ramadan, dimana ketika menjalankan ibadah Suci di Tengah Pandemi bukan menjadi alasan untuk kita tidak aktif Dan Kreatif, apalagi dengan Adanya social media Dan saat ini kegiatan kelas online ini pun masih berjalan dan, menjadi pilihan bagi kita untuk berbagi Dan bersilahturahmi, karena bulan puasa tahun ini memang sangat berbeda sekali kondisi nya, dengan bulan Ramadan sebelumnya, silahturahmi dengan cara virtual pun menjadi pilihan saat ini.
Dan jika Saya boleh bercerita kembali tahun 2020 tepatnya 9 maret 2020, dengan kondisi Saya yg di rumahkan, dari pekerjaan karena tidak Ada nya layanan selama Pandemi, karena saya berkerja di bidang jasa layanan, sedih ya pasti dengan kondisi Bali mulai berasa yah pengurangan wisatawan yg datang, hotel Dan penginapan pun mulai sepi, disaat kondisi seperti ini Saya ga boleh dong hanya berdiam diri, Dan tepat di hari baik, tanggal 9 maret 2020 Dan hari itu tepat bulan purnama, wah apa hubungannya iyah tanggal 9 Maret 2020 Dan bulan Purnama, jadi tanggal tersebut menjadi awal baru Saya membuka Usaha "La Luna Home Kitchen " Dan syukur banget masih berjalan sampai saat ini, Dan jika Saya boleh bercerita kembali, La Luna home kitchen ini bertumbuh dengan lika liku kehidupan yg begitu mendalam hehehe, iyah namanya usaha baru dirintis di Tengah Pandemi Pula, berawal dari 1 hari pesanan Pizza yang saya buat sangat lumayan banyak, jika dihitung sampai 40 loyang per hari, semakin hari orderan yang masuk semakin sedikit, karena yang mungkin tadinya menjadi customer, jadi buka usaha juga.
sedih pasti, tapi kembali lagi, sektor terpenting di Bali sedang terpuruk, banyak karyawan di bidang Jasa Pariwisata, Hotel, Restoran di Rumahkan bahkan banyak juga usaha yang harus tutup, yang tadinya mempunyai Usaha Spa beralih ke usaha Kuliner yang pada saat itu memang masih menjanjikan hasil, Manager Hotel pun, pada akhirnya membuka usaha karena Pendapatan Hotel, sudah tidak mampu lagi untuk menutupi biaya operational. dan dengan keadaan seperti ini kembali saya mencoba mencari Peluang baru, menambah Produk Baru dan Mencoba mencari Patner Usaha, jadi saya berfikir jika semua menjadi Penjual, siapa yang membeli? dengan mencari Reseller dan saya menjual langsung ini menjadi Pilihan yang saya lakukan sampai ini
membuka usaha kuliner pada saat pandemi adalah sesuatu hal ternekat yang saya lakukan, tapi dengan saya mencoba usaha, pada akhirya saya menemukan pertemanan yang baru, sesama Pengusaha Kuliner yang merintis usaha ditengah pandemi, tak hanya berbagi pengalaman, Banyak Pengetahuan Baru mengenai Usaha yang tadinya saya kurang paham, akhirnya saya coba untuk mengerti, mengikuti Bazzar- bazzar yang diadakan di beberapa tempat dan juga Dinas Koperasi Kota Denpasar, beberapa Diklat dan juga Pelatihan Kuliner, dan sekali lagi saya mensyukuri Proses yang saya lakukan di tahun ini, karena Smartfren Community bukan hanya sekedar Komunitas Penguna dari Produk Smarfren Semata, begitu banyak hal, pelajaran, pengalaman dan juga pertemanan Positive, yang saya dapatkan dan saya merasakan bertumbuh di dalam Smartfren Community, apalagi dengan adanya Rumah Kreatif Smartfren dimana tahun ini, mulai banyak Rumah Kreatif Sfcom yang bertumbuh di beberapa Kota, dan saya harap dalam waktu dekat di Bali juga akan ada Rumah Kreatif Smartfren Community, dimana nantinya Rumah ini diharapkan menjadi wadah untuk berkolaborasi , berkreasi dengan para Pelaku UMKM di Denpasar Khususnya, saya Optimis di Bali Era Baru, BALIkemBALI, dengan suasana yang lebih hangat karena banyak yang merasa saat Pandemi malah menjadi lebih berempati, lebih Kreatif dan juga lebih inovatif.
5 komentar