KARENA KITA BERHAK BAHAGIA, KEB Intimate Bersama Kartika Soeminar, ulas tuntas tentang NPD ?

 





Wah ga nyangka aja  Ternyata selama 5 tahun aku pernah ngalamin dekat  dengan seorang Narcissistic Personality Disorder atau yang biasa kita kenal dengan istilah NPD, Sabtu, 28 September menjadi moment flasback buat aku, menghadiri acara KEB Intimate Series merupakan hal yang berharga banget buat aku, di acara tersebut aku bener – bener terkaget ternyata NPD itu beneran membuat korban nya menjadi serba salah dengan Prilaku orang yang mengalami NPD, Kok bisa ya ada orang seperti itu.

Setelah akhirnya mulai banyak orang yang bercerita mengenai NPD di media sosial, kami jadi paham alasan di balik segala prilaku orang tersebut.

Ya, NPD memang bukanlah hal yang lazim didengar beberapa waktu lalu. Rasanya tidak banyak yang tahu kalau ternyata ada salah satu mental health yang bernama NPD.

Hingga ketika makin ramai korban NPD bercerita di media sosial, barulah kami jadi tahu apa itu gangguan mental narsis yang berlebihan.

 

Ternyata kita tidak sendiri. Ada banyak sekali perempuan di luar sana yang juga tidak tahu apa itu NPD. Salah satunya adalah Mbak Kartika Soeminar, seorang NPD abuse survivor yang selama 23 tahun mengalami segala verbal abuse dari pasangannya yang seorang NPD  yang akhirnya membuat Mbak Kartika mengalami mental health issue bahkan terkadang beliau masih merasakan trauma hingga saat ini. Dan bahkan membuat beliau mengalami sakit secara fisik hingga penurunan daya tahan tubuh.

Karena itulah, berangkat dari kisah hidupnya perempuan kelahiran Surabaya ini memutuskan untuk mengadakan campaign #BrokenButUnbroken bersama dengan Cognito dan menggandeng KEB (Kumpulan Emak Blogger) mengadakan KEB Intimate Series untuk memberi edukasi tentang NPD.  

 

 

Kartika saat ini memiliki keinginan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memahami gangguan NPDSetelah berkeliling ke sejumlah kota besar yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, kini tiba giliran Denpasar disinggahi Kartika bersama Komunitas Emak Blogger (KEB) untuk menyebarkan luaskan edukasi ini. Bertempat di kawasan Sanur, Denpasar, Sabtu 28 September 2024, didampingi Psikolog Kepeminatan Klinis, Dra. Retno IG Kusuma, M.Kes.


 Kartika sendiri menuliskan perjalanan 23 tahun bersama orang dengan NPD dalam sebuah jurnal. Nantinya ia akan membukukan pengalamannya agar menjadi media edukasi masyarakat secara lebih luas.

 



"Orang dengan NPD ini hampir tidak menyadari situasinya. Biasanya orang tersebut suka dipuja-puja, dan jika validasi tidak didapat dari sekitar, menjadi mudah cemas, stres, marah dan depresi. Ini yang juga terjadi dan saya alami, ketika 23 tahun bersama orang dengan NPD," Ia membeberkan pengalamannya untuk memberikan edukasi terutama kaum perempuan tentang pentingnya memahami gangguan NPD dan cara menghadapinya. Ia pun kemudian memutuskan untuk bercerai karena sudah tidak tahan dengan perlakuan yang kurang menyenangkan dari pasangannya tersebut.

Dan yang paling membuat saya tertegun pada saat acara KEB Intimate Series, ibu Retno Mengatakan , kekerasan Psikologis yang di lakukan seorang NPD akan meninggalkan masalah Bagi korban , sehingga sang korban selalu merasa bersalah padahal tidak pernah melakukan apapun. Selain itu korban merasa harus bertanggung jawab dan tidak berhak untuk Bahagia, dan hal tersebut yang membuat saya Kembali mengingat betapa hal itu pernah terjadi pada hidup saya, dan saya  sangat bersyukur bisa keluar dari hubungan Bersama seorang NPD, dan ibu retno juga membagikan test simple apakah kita merupakan penderita NPD atau tidak, test ini pun bisa kita lakukan terhadap seseorang atau pasangan kita apakah seorang NPD atau tidak.

Ibu Retno pun menguraikan ada beberapa cara yang bisa kita terapkan agar well-being kita tetap terjaga walaupun kita berdampingan dengan NPD. Kita sebagai korban harus punya kesadaran yang tinggi karena biasanya setelah penderita NPD memberikan perlakuan abussive secara mental dan fisik, setelah itu aka nada masa-masa honey moon Dimana korban akan disayangi oleh penderita NPD. Korban akan merasa bahwa pasanganya itu baik dan saying kepadanya, dan hal ini akan membuat korban sulit melepaskan sebuah hubungan dengan pendeita NPD.

Memiliki komunitas dan dukungan yang positif juga akan sangat membnatu, apalagi kalua bisa berdaya secara finansial, dan lingkungan sosial yang positif maka korban kadang merasa tidak peduli lagi apa yang dilakukan pleh pasangan NPD. Kita semua berhak hidup yang lebih baik, Bahagia dan berkualitas.

Dan coba datangi Psikolog untuk bisa melakukan psikoterapi ini bisa membantu untuk membuat korban sadar, kadang metode lainnya seperti CBT ( Cognitive Behavior Therapy ) hypnoterapi, self-healing, Family Terapi dan masih banyak hal yang lainnya tergantung kondisi yang bersangkutan.

“KARENA KITA BERHAK BAHAGIA”




0 komentar